Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Spirit Menanam 'Reborn' di Bukit Wartawan

Minggu, 24 Maret 2013 – 07:46 WIB
Spirit Menanam 'Reborn' di Bukit Wartawan - JPNN.COM

Pertanyaannya, mengapa di Wonosobo yang jauh di Jawa Tengah sana? “Yang pasti, Bukit Wartawan itu di seluruh penjuru dunia tidak akan ditemukan, karena hanya ada di Wonosobo. Hanya wartawan Indonesia saja yang punya bukit konservasi, bukit untuk water catching area. Hanya wartawan Indonesia juga yang selain ahli reportase juga peduli lingkungan? Kebetulan, Bupati Wonosobo H Kholiq Arif juga mantan wartawan? Lengkap sudah, alasan mengapa kegiatan berskala nasional seperti ini dipusatkan di daerah,” jelas Primadi.

Bupati Kholiq Arif menambahkan, bahwa selama ini dirinya menggunakan istilah “pohon”, “menanam”, dan “lingkungan” sebagai sarana untuk menjangkau apa saja. Tembok-tembok perbedaan, sekat-sekat konflik, barikade aliran, semua bisa diterobos dengan tiga password di atas. “Menanam pohon, mencintai lingkungan, bersahabat dengan alam itu menjadi kata kunci bagi saya. Karena itu, di Wonosobo saya punya Bukit Pramuka, Bukit Wartawan, Bukit Volkwagen, dan lainnya, yang menjadi monumen yang lebih bermakna bagi anak cucu kita,” ujar Bupati Kholiq Arif.

Bukan hanya itu, Kholiq menyadari, Wonosobo itu pusatnya Jawa Tengah. Posisinya 100 kilometer dari Kota Semarang, juga 100 kilometer dari Jogjakarta. Jaraknya juga sama dengan ke Banyumas di pojok barat daya Jawa Tengah, maupun Tegal di sudut barat laut Jawa Tengah. Secara geografis betul-betul berada di tengah. “Secara topografi, Wonosobo itu berada di lereng gunung Sindoro dan Sumbing, yang posisinya paling tinggi. Posisi yang strategis, dan menjadi taruhan bagi wilayah-wilayah lain, seperti Kendal, Pekalongan, Banjarnegara sampai Cilacap, Temanggung sampai Magelang,” papar Kholiq.

Kalau Wonosobo rusak, hutannya gundul, saat musim hujan tiba, akan ada 13 daerah yang posisinya di aliri sungai Serayu yang bermata air di Dieng. Ke-13 daerah itulah yang mirip “Jakarta” sedangkan Wonosobo adalah “Bogor”-nya, saat terjadi banjir kiriman. Seperti yang terjadi saat ini, di Jakarta ada istilah “Banjir tak berarti hujan”, karena tidak hujan pun bisa terjadi banjir. Namanya banjir kiriman. “Saya tidak ingin situasi seperti itu menimpa Wonosobo dan sekitarnya,” jelas Kholiq.

WONOSOBO – Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan bakal membuka camping pencinta, pemerhati, pengamat dan perawat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close