Sport Tourism di Jateng Bisa Sukses Meski Pandemi, Ganjar: Ini Karena Inovasi Penyelenggara
Pembukaan event Borobudur Marathon dilakukan langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Usai menutup kegiatan Tour de Borobudur, Ganjar langsung melaunching event Borobudur Marathon.
"Setelah Tour de Borobudur, sekarang kita serah terimakan ke Borobudur Marathon. Jadi event tetap jalan, namun dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Ganjar, kemarin.
Mantan legislator Senayan itu menjelaskan, awalnya memang ada keraguan untuk mengadakan sejumlah event termasuk Borobudur Marathon. Namun karena inovasi dan kreasi penyelenggara, event ini tetap bisa jalan.
"Konsepnya hybrid. Jadi ada dua konsep, yakni ada yang lari beneran di Borobudur dan ada yang lari virtual. Yang lari beneran ini, kami undang para atlet dan profesional, dan hanya 30 pelari saja," jelas Ganjar.
Sementara yang lainnya bisa mengikuti event ini dengan cara virtual. Mereka bisa berlari di tempat masing-masing dan tetap akan dicatat sebagai peserta.
"Ternyata antusiasme masyarakat tinggi. Yang ikut lari virtual itu ada 9.090 orang. Jadi ini sport tourism bisa jalan, dan event tetap terselenggara dengan baik," ungkapnya.
Perhelatan Borobudur Marathon tahun ini memang tidak bisa memberikan dampak besar pada sektor ekonomi. Sebab, pembatasan peserta dilakukan, sehingga orang tidak bisa berbondong-bondong datang ke candi atau Kuil Budha terbesar di dunia itu.
"Kalau tahun lalu kan orang bisa berbondong-bondong datang, mengajak keluarga, teman dan membuat Balkondes penuh, UKM laris dan lainnya. Kalau tahun ini sepertinya tidak. Tetapi ini sekaligus belajar, bahwa event besar Borobudur Marathon tidak hilang, tetapi di manajemen yang baik dan penerapan protokol kesehatan yang ketat," tuturnya.