Sri Sultan Ajak MPR Mengobarkan Demokrasi ala Indonesia
jpnn.com, YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X berharap Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, berlangsung aman dan nyaman bagi publik. Dengan demikian, publik memiliki ruang aman dan nyaman untuk melaksanakan aktivitas.
"Sehingga publik tidak merasa takut keluar rumah untuk mencari sesuap nasi," kata Sri Sultan saat memberikan sambutan pada Press Gathering Pimpinan MPR bersama Koordinatoriat Wartawan Parlemen, di Yogyakarta, Jumat (19/10) malam.
Sri Sultan berharap amannya pemilu itu bisa memberikan pekerjaan yang lebih ringan kepada aparat keamanan. Bahkan, masyarakat pada saat memasuki tempat pemungutan suara (TPS) bisa menjalankan haknya dengan bebas dan rahasia. "Sehingga harapan saya terpilihnya seorang presiden dan wakil presiden, siapa pun yang dipilih rakyat, dihormati dan dihargai," ujar Sri Sultan.
Lebih lanjut Sultan mengatakan, ketika pemilihan presiden hanya diikuti dua pasangan calon, akan menimbulkan persaingan yang ketat.
"Saya melihat kalau kita selalu dalam pilpres itu hanya dua orang, itu fight-nya akan terjadi," jelasnya.
Menurut dia, republik ini punya pilihan untuk melaksanakan demokratisasi, karena kedaulatan ada di tangan rakyat. Namun, ujar dia, itu bukanlah tujuan, tapi demokrasi merupakan alat untuk menghargai hak masyarakat. Sebab, pemerintah memiliki kewajiban memajukan, menyejahterahkan bangsa ini sesuai dengan tujuan awal founding fathers yang menyatakan diri membuat negara yang merdeka.
Karena itu, Sri Sultan berharap, partai politik yang memunculkan calon presiden, kemudian lembaga MPR, juga merenung dan mengevaluasi.
“Bisa tidak MPR itu mencoba merenung, mengevaluasi bahwa 73 tahun kita merdeka itu perjalanan kita ini sebetulnya sesuai tujuan para founding fathers tidak sih?" kata Sri Sultan.