Stasiun TV Korea Dianggap Menyindir Indonesia, Ini yang Dilakukan KBRI Seoul
jpnn.com, SEOUL - KBRI Seoul melayangkan surat kepada stasiun televisi Korea Selatan, MBC, yang dinilai telah menyinggung Indonesia pada Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, pekan lalu.
“Surat tersebut telah ditembuskan kepada Korea Communication Commission (KCC) --lembaga pengawasan penyiaran media Korea Selatan-- untuk meminta MBC melakukan langkah-langkah perbaikan,” ujar KBRI Seoul dalam keterangan tertulis, Selasa.
Mencermati pemberitaan sejumlah media di Indonesia tentang narasi TV MBC terhadap Indonesia yang dinilai tidak pantas pada acara pembukaan Olimpiade, KBRI telah melakukan pengecekan dengan melihat secara keseluruhan rekaman dari defile kontingen negara peserta Olimpiade yang ditayangkan di stasiun tersebut.
Dari proses tersebut, ditemukan, bahwa saat mendeskripsikan setiap negara peserta, MBC menampilkan keterangan (caption) yang bersifat klise (template), yaitu berisi peta negara, informasi negara, info PDB, dan tingkat prosentase vaksinasi COVID-19.
Saat kontingan Indonesia tampil di layar, menurut KBRI, caption pertama menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan 18.000 pulau, ibu kota Indonesia adalah Jakarta, luas wilayah Indonesia adalah sembilan kali luas Korea, jumlah penduduk adalah 270.020.000 (terbesar ke-4 di dunia), PDB per orang adalah 3.922 dolar AS, tingkat persentase vaksin COVID-19 adalah 6.0 persen.
Sementara, caption kedua memunculkan informasi tentang capaian Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro dengan urutan ke-46 (1 emas dan 1 perak) dan bahwa di Olimpiade Tokyo ini kontingen Indonesia berpartisipasi pada cabang olahraga badminton, angkat besi, panahan dan lain-lain dengan delapan cabang olahraga dan 28 atlet.
“Tidak terdapat komentar dari pihak MBC baik tertulis maupun lisan tentang angka kasus COVID-19 di Indonesia,” kata KBRI Seoul.
Selain itu, KBRI juga mengonfirmasi kesalahan MBC saat memberikan keterangan lokasi Indonesia dengan menayangkan Negara Bagian Sarawak di Malaysia.