Stimulus Fiskal Harus Tepat Sasaran
Konsumsi Rumah Tangga MengkhawatirkanKamis, 27 November 2008 – 02:47 WIB
Menurut Erani, percepatan perbaikan infrastruktur dan insentif untuk industri yang berorientasi ekspor harus diprioritaskan. Dia mengatakan, apa yang terjadi saat ini membuktikan bahwa kinerja ekonomi yang tampak bagus ternyata lemah menghadapi serangan psikologis pelaku pasar. ”Ini bukan hanya soal konfiden pelaku pasar yang jatuh, tapi juga fondasi ekonomi yang rapuh,” ujar doktor ekonomi lulusan Goettingen University, Jerman, itu.
Sejumlah variabel menunjukkan rapuhnya perekonomian. Misalnya, kinerja ekspor RI dalam tiga tahun terakhir tampak bagus. Namun, dibanding jumlah utang, itu relatif buruk. ”Rasio utang terhadap ekspor bersih mencapai 85 persen. Bandingkan dengan Filipina yang hanya 79 persen, Korsel 51 persen, Malaysia 23 persen, dan Singapura 6 persen,” jelasnya. Variabel lain seperti aset luar negeri neto dan jumlah utang jangka pendek juga membuktikan fondasi ekonomi yang rentan.