Stok Daging Sapi Jelang Natal dan Tahun Baru Dijamin Aman
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) harga daging sapi segar (lokal) sepanjang tahun 2017 stabil di harga kisaran Rp. 110 ribu – Rp. 120 ribu per kg. Sedangkan berdasarkan informasi perkembangan harga yang dihimpun oleh Petugas Informasi Pasar (PIP) utamanya di daerah sentra produsen, harga daging sapi pada 30 Oktober 2017 dibandingkan dengan 30 Nopember 2017 relatif tidak mengalami perubahan yaitu rata-rata Rp. 105.500,-. Bahkan di Provinsi Jawa Timur terdapat sedikit penurunan harga yaitu dari Rp. 106.500,- menjadi Rp. 106.300,- (0,02%).
“Rata-rata harga daging sapi per tanggal 4 Desember 2017 di daerah tersebut masih stabil Rp.105 ribuan,” ungkap Dirjen PKH.
Sedangkan untuk harga daging beku telah ditetapkan oleh Kemendag dengan harga acuan penjualan di konsumen yaitu 80 ribu,” tambahnya.
“Dalam menghadapi hari besar keagamaan, yang biasa kita antisipasi adalah kenaikan harga di tingkat pedagang dan pengecer,” ujar I Ketut Diarmita.
“Untuk itu Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Satgas Pangan dalam melakukan pengawasan distribusi dan mengantisipasi penimbunan bahan kebutuhan pokok, termasuk daging sapi,” tandasnya.
I Ketut berharap, dengan ketersediaan daging yang cukup, maka harga daging sapi stabil pada hari Natal dan Tahun Baru 2018. “Kita antisipasi juga kelancaran distribusi khususnya ke-8 (delapan) provinsi yang merayakan Natal, yaitu: Papua, Papua Barat, Maluku, Sulut, Sumut, NTT, Kalbar dan 2 (dua) provinsi terdampak erupsi Gunung Agung (Bali dan NTB),” ungkap I Ketut Diarmita.
“Saya optimistis, meskipun produksi daging sapi di dalam negeri saat ini masih belum mencukupi, tapi dengan kerja keras dan kesungguhan para peternak,serta dukungan semua pihak, maka akan menggeliatkan populasi sapi di Indonesia,” kata I Ketut Diarmita.
“Dengan adanya peningkatan populasi dan produktivitas ternak, secara signifikan dapat memberikan dampak positif untuk peningkatan ketersediaan daging sapi di Indonesia dan tercapainya harga daging sapi yang terjangkau di tingkat konsumen,” tambahnya.(adv/jpnn)