Strategi Kecoh Polisi via Internet
Pengakuan Noordin Di Website GratisanKamis, 30 Juli 2009 – 08:47 WIB
Khathath secara tegas menyebut aksi terorisme bukan bagian dari perjuangan umat Islam. "Ada opini yang digiring sehingga masyarakat antipati dengan kata-kata jihad. Padahal jihad itu mulia dan wajib," katanya.
Peneliti terorisme dari Research Center For Terrorism and Security (REACT) Rakyan Adibrata menilai situ situ dibuat untuk mengecoh penyeledikan polisi. "Konsepnya dibuat seolah-olah sama dengan Al Qaedah internasional. Padahal, Noordin tidak punya koneksi langsung ke jaringan tanzhim Al Qaedah di Afghanistan itu," katanya.
Rakyan yang pernah meriset kelompok teroris di Eropa menyebut pembuat website itu sebagai aktor pengabur kasus (false flag). "Misalnya begini, dia buat situs internet itu di sebuah warnet di dekat pondok Ngruki di Solo, lalu dia pakai kereta Pramex ke Jogjakarta, dan terbang kembali ke Jakarta. Jika nanti terlacak, orang akan menstigma Ngruki sebagai basis teroris," katanya.