Strategi Lippo Karawaci dalam Peremajaan Kawasan Hijau di Kota Mandiri
jpnn.com - JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) berkomitmen melakukan peremajaan dan perawatan penghijauan di sejumlah kota mandiri yang telah dikembangkan. Sebut saja Lippo Village, Lippo Cikarang, dan Tanjung Bunga, Makassar.
Group CEO LPKR John Riady mengatakan perusahaan melakukan investasi yang signifikan untuk peremajaan dan perawatan penghijauan di ruang umum, terutama degan menanam pohon dan membudidayakan tanaman lokal.
Dari 2019 hingga 2021, LPKR telah menghabiskan lebih dari Rp 1 miliar untuk meremajakan ruang hijau yang pasif atau terlantar di Lippo Village, yang menghasilkan tambahan 32 ribu meter persegi ruang hijau terbuka untuk dinikmati penghuni dan masyarakat umum.
"Kami telah menanam lebih dari 165 ribu pohon di Lippo Village, Lippo Cikarang, dan Tanjung Bunga, yang sebagian besar ditanami oleh penduduk lokal dan komunitas masyarakat," ujar John Riady dalam keterangannya, Kamis (8/12).
Selain menciptakan lingkungan yang asri, pohon-pohon tersebut juga berfungsi sebagai penyaring karbon di udara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).
Upaya melakukan penanaman pohon dan penempatan area terbuka hijau di tempat yang strategis juga membantu mengurangi panas di lingkungan perkotaan.
Contohnya, rata-rata temperatur harian di Lippo Village adalah 28 derajat celcius, yang mana 3 derajat lebih rendah daripada rata-rata temperatur harian di Jakarta, yaitu 31 derajat celcius.
"Sejak awal LKPR berdiri, kami memiliki visi untuk memberikan dampak kehidupan melalui pengembangan kota-kota mandiri yang terencana dan berkelanjutan dalam lingkungan hijau serta infrastruktur fisik dan sosial kelas satu," terangnya.