Stunting, Ekofeminisme, dan Saran untuk Kaesang PSI
Oleh: Shakina Muannisa,jpnn.com - Ekofeminisme, stunting, dan peran partai politik memiliki keterkaitan yang signifikan dalam konteks kesehatan masyarakat, lingkungan, dan kesetaraan gender.
Ekofeminisme, sebagai kerangka teoritis yang menggabungkan perspektif feminisme dengan isu-isu lingkungan, menyoroti keterkaitan antara dominasi terhadap alam dan perempuan serta dampaknya terhadap kondisi lingkungan dan kesehatan manusia.
Perspektif ekofeminisme menyoroti bahwa dalam masyarakat yang terpolarisasi berdasarkan jenis kelamin, perempuan seringkali lebih terhubung dengan alam atau lingkungan, baik secara fisik maupun dalam peran mereka sebagai pemelihara dan pemenuh kebutuhan keluarga.
Ekofeminisme menekankan bahwa degradasi lingkungan seringkali memengaruhi perempuan secara langsung, mengingat ketergantungan mereka pada sumber daya alam untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Vandana Shiva dan Maria Mies merupakan dua nama yang turut berkontribus dalam upaya mengembangkan teori ekofeminisme.
Dalam Staying Alive: Women, Ecology, and Survival in India, Vandana Shiva menyoroti pentingnya mempertimbangkan pemahaman tradisional masyarakat yang sering kali lebih inklusif terhadap alam.
Sementara Maria Mies dalam Patriarchy and Accumulation on a World Scale: Women in the International Division of Labour menekankan bahwa eksploitasi lingkungan dan penindasan perempuan adalah hasil dari kapitalisme yang memaksakan kontrol atas sumber daya alam dan manusia.
Vandana Shiva dan Maria Mies melihat dominasi terhadap alam dan perempuan merupakan hasil dari sistem yang saling memperkuat, yang mengakibatkan kerusakan lingkungan dan ketidakseimbangan sosial.