Stunting jadi Ancaman Bagi Generasi Indonesia di Masa Depan
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika merilis mengenai anak stunting di Indonesia yang jumlahnya tertinggi di Asia Tenggara.
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi.
Hasilnya anak stunting tidak hanya dialami oleh keluarga yang miskin dan kurang mampu saja, tetapi juga dialami oleh keluarga yang tidak miskin.
Untuk menanggulangi angka stunting di Indonesia, pemerintah memasukkan penurunan stunting menjadi target Program Kerja Menengah Nasional Pemerintah 2015-2019.
“Masyarakat belum banyak yang mengenal apa itu stunting. Pertumbuhan anak yang terhambat sering dianggap sebagai faktor keturunan saja sehingga diabaikan," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Niken, di Jakarta Rabu, (8/8).
Karena itu Niken mengimbau orang tua perlu memantau proses tumbuh kembang anak, terutama di masa 1000 hari pertama kehidupan.
Hidup bersih dan sehat merupakan salah satu kunci untuk memastikan pertumbuhan anak yang maksimal agar anak dapat terhindar dari stunting.
“Stunting bisa menjadi ancaman bagi generasi Indonesia di masa depan jika tidak segera dicegah. Indonesia akan melewatkan masa bonus demografi hingga 2030 dengan tidak optimal karena tidak dapat menciptakan generasi emas Indonesia,” tutur Niken.