Suami Kepsek Diperiksa, Guru Demo, Murid jadi Korban
jpnn.com - jpnn.com -Sejumlah orang tua murid SD GMIT SoE 1, Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur kecewa berat. Anak-anaknya dipulangkan dari sekolah lebih awal, Senin (6/2) kemarin.
Usut punya usut, ternyata murid-murid disuruh pulang lebih awal karena para guru ingin mendatangi kantor Kejaksaan Negeri TTS. Di sana sedang berlangsung aksi demonstrasi, saat pihak Kejari memeriksa Sekretaris Daerah TTS, Salmun Tabun. Pak Sekda adalah suami dari Sonya Tabun-Ully, Bu Kepala Sekolah (Kepsek) SD GMIT SoE 1 Kupang.
Di lokasi demonstrasi, para guru membagikan makanan konsumsi untuk para demonstran. "Anak-anak disuruh pulang karena guru-guru ikut demo di kantor Kejari TTS," ungkap sumber yang meminta namanya tidak dikorankan, kepada Timor Express, Selasa (7/2).
Salah satu orang tua siswa, Nerdi Faot membenarkan anaknya pulang lebih awal dari sekolahnya. "Saya kaget kenapa anak saya pulang lebih cepat. Saya tanya ternyata mereka disuruh pulang," kata Nerdi.
Dia sangat kecewa sebab siswa dipulangkan secara sepihak. Nerdi menilai, tindakan para guru di SD GMIT SoE 1 itu telah menyalahi aturan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Sehingga ia meminta Bupati TTS, Kadis P dan K TTS dan Ketua Yayasan Pendidikan Kristen Agape untuk segera mengambil tindakan.
"Di sekolah itu (SD GMIT SoE 1, Red) anak-anak kalau tidak masuk sekolah saja didenda dan dijadikan bahan olokan oleh guru-guru. Sekarang guru-guru yang meliburkan anak-anak secara sepihak, hanya untuk ikut demo di kejaksaan," ujar Nerdi.
Dia menceritakan, anaknya dipulangkan ke rumah oleh pihak sekolah pada pukul 08:00 Wita. Saat dirinya menanyakan hal itu anaknya hanya menjawab guru-guru sibuk sehingga memulangkan mereka lebih awal. "Saya tanya anak saya kenapa pulang awal, anak saya hanya jawab guru-guru bilang sibuk jadi kami diliburkan," ujar Nerdi.
Salah satu orang tua siswa yang juga bagian dari pengurus Komite SD GMIT SoE 1 yang tak mau namanya dikorankan juga membenarkan hal serupa.