Suami Tembak Istri, Berondong Pengunjung Kafe, Darah Berceceran
Pelaku yang mengaku lahir pada 1978 itu bukan individu yang masuk daftar pengawasan polisi. Bahkan, dia tidak memiliki catatan kriminal apa pun.
’’(Fakta) ini membuat kami shock. Pelaku adalah pria biasa yang tidak pernah melakukan kejahatan sebelumnya. Tetapi, dia bisa melancarkan aksi maut seperti ini,’’ ungkap Stefanovic.
Selain istri pelaku dan temannya, aksi tunggal itu merenggut tiga nyawa yang lain. Tidak seperti istri pelaku dan temannya yang tewas di lokasi kejadian, tiga korban yang lain mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Zrenjanin.
Beberapa saksi mata mengatakan bahwa pria tersebut sudah datang di kafe sebelum beraksi. Ketika itu, dia mendatangi sang istri. Mereka berdua sempat terlibat adu mulut. Pelaku lantas pergi dan meninggalkan kafe tersebut.
Tetapi, tidak lama kemudian, dia kembali sambil menyandang senjata. ”Dia membawa senapan seperti Kalashnikov,’’ ujar seorang saksi mata.
Peredaran senjata ilegal di Serbia memang marak. Sejak berakhirnya perang di negeri tersebut pada 1990-an, warga sipil bisa dengan bebas menyimpan senjata api. Bahkan, mereka tidak mendaftarkan kepemilikan senjata api itu.
Selain senapan, warga kadang-kadang menyimpan granat atau jenis senjata yang lain. Kemarin pemerintah menyerukan pengetatan undang-undang tentang senjata. (AFP/Reuters/hep/c4/any)