Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Suara Hati Para Imigran yang Gagal Menyeberang ke Australia

Nekad Lari karena Takut Mati di Negeri Sendiri

Selasa, 07 Februari 2012 – 08:08 WIB
Suara Hati Para Imigran yang Gagal Menyeberang ke Australia - JPNN.COM
MENANGIS : Muhammad Hadi (kanan) dan Karrara Husein, dua imigran asal Afghanistan yang ditemui di Wisma Dewi Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya Minggu (5/2), menceritakan keluarganya yang dibunuh di Pakistan. Foto: Sandy AW/Radar Tasikmalaya/JPNN

Dalam aksi itu, para imigran tersebut tidur-tiduran di halaman hotel. Mereka juga membuang makanan dari hotel dengan alasan tidak cocok. Sahed Golin, salah seorang imigran dari Iran, menyatakan bahwa aksi protes itu adalah bentuk kekecewaan mereka atas fasilitas hotel yang tidak layak. Salah satunya, air mandi yang tidak bersih.

Pria 42 tahun itu mengatakan, makanan yang diberikan juga tidak sesuai dengan selera para imigran tersebut. Mereka tidak ingin diberi makanan Indonesia, seperti tahu dan tempe. Yang mereka inginkan adalah kebab ayam atau kebab ikan.

Karena itu, mereka membuang makanan yang diberikan hotel. "Ini bukan hotel. Ini pondok. Tidak ada teh, tidak ada kopi dan susu," ucap dia.

Sahed mengungkapkan, ada beberapa imigran dari Iran yang sakit, terutama anak-anak. Namun, tidak ada pelayanan medis. "Kami butuh obat-obatan," tegas dia.

Segala cara dilakukan para imigran asal Timur Tengah untuk meninggalkan negerinya. Dengan modal seadanya, mereka mempertaruhkan nyawa demi menuju

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close