Subsidi BBM Nelayan Bakal Dikhususkan Tahun Depan
"Penentuan siapa yang berhak membeli BBM bersubsidi untuk neyalan kami serahkan ke KKP. Pertamina hanya bertugas memastikan bahwa penyalurannya sesuai jatah dan digunakan secara bertanggung jawab. Salah satunya, sistem pelaporan tangkapan sebagai bentuk pertanggug jawaban. Ini usulan kami supaya ada jaminan kalau BBM untuk nelayan itu tidak disalahgunakan," terangnya.
Saat ini, lanjut dia, realisasi BBM bersubsidi untuk nelayan mencapai 1,45 juta kilo liter (kl). Angka tersebut menyerap 80,5 persen dari total kuota tahun ini sebanyak 1,8 kl.
"Tapi ini bukan lah kuota khusus, jadi agak susah memisahkan dengan BBM bersubsidi untuk konsumen yang lain. Tapi, tahun depan kami harap bisa berbeda," tambahnya.
Sementara itu, Media Manager PT Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan bahwa pihaknya juga terus berusaha memberbaiki kualitas penyaluran BBM bersubsidi untuk nelayan. Misalnya, dengan mempermudah akses BBM bagi para nelayan.
"Saat ini, ada 1.277 titik penjualan BBM bersubsidi bagi nelayan. Tapi, masih ada 400 SPBU yang menjual BBM untuk nelayan. Artinya, nelayan harus keluar ongkos lebih untuk transportasi BBM dari SPBU ke kapal. Inilah salah satu faktor penghambat industri perikanan," terangnya.
Karena itu, PT Pertamina akan membangun 10 Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) Transportable di wilayah Pantura Jawa tahun ini. Rencananya, fasilitas yang bernilai Rp 325 juta per unit tersebut bakal selesai hanya dalam dua bulan.
"Fasilitas ini dikembangkan dengan menggunakan mobil tangki BBM berkapasitas 10 kl. Sehingga, pihak perusahaan dapat menjangkau lebih banyak wilayah pelabuhan kecil," imbuhnya. (bil)