Subsidi Energi Tembus Rp 194 T
Sebagai gambaran, sepanjang Januari - Juli 2013 lalu impor BBM sudah mencapai USD 16,39 miliar. Jika rata-rata kurs misalnya sebesar Rp 10.500 per USD, maka nilainya sekitar Rp 172 triliun. Sementara impor periode Januari - Juli 2012 tercatat USD 16,13 miliar. Jika kurs tahun lalu di kisaran 9.300 per USD, maka nilainya sekira Rp 150 triliun.
Karena itu, lanjut Askolani, untuk mengompensasi potensi lonjakan subsidi akibat depresiasi rupiah, pemerintah akan berupaya menekan konsumsi BBM bersubsidi hingga akhir tahun nanti. "Caranya dengan memperketat pembatasan konsumsi BBM subsidi untuk kendaraan dinas, maupun konversi kendaraan umum dari BBM ke BBG (bahan bakar gas)," jelasnya. (owi/sof)