Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sudah 192 Korban Tewas Akibat Rusuh Urumqi

Al Qaidah Ancam Serangan Balasan

Kamis, 16 Juli 2009 – 07:47 WIB
Sudah 192 Korban Tewas Akibat Rusuh Urumqi - JPNN.COM
Foto: REUTERS
URUMQI - Ketegangan masih menyelimuti Kota Urumqi, ibu kota Provinsi Xinjiang. Hingga kemarin (15/7), pasukan keamanan masih menjaga ketat kawasan yang menjadi medan pertumpahan darah warga etnis Han dan Uighur Minggu (5/7) lalu. Pemerintah Tiongkok pun, untuk kali kedua, kembali menyatakan meningkatnya jumlah korban tewas. Bertambahnya jumlah korban tewas itu dipaparkan Partai Komunis Xinjiang kemarin (15/7).

"Jumlah korban tewas meningkat, dari 184 menjadi 192. Jumlah korban luka juga bertambah dari 1.680 menjadi 1.721," terang Kantor Berita Xinhua seperti dilansir Associated Press. Sampai sekarang, sekitar 881 korban luka masih dirawat di rumah sakit. Sebanyak 66 diantaranya dilaporkan berada dalam kondisi kritis.

   

Seperti pernyataan sebelumnya, Beijing kembali menegaskan bahwa sebagian besar korban tewas adalah warga etnis Han. Namun, organisasi-organisasi pro-Uighur mengklaim sebaliknya. Mereka yakin, lebih banyak warga etnis Uighur yang tewas dalam konflik maut tersebut. Apalagi, dua hari setelah konflik pertama pecah, warga etnis Han yang mendominasi Urumqi melakukan serangan balasan ke titik-titik permukiman warga etnis Uighur, bersenjatakan bom rakitan.

   

Konflik antaretnis yang masih menyisakan kemelut di Urumqi itu tidak hanya ramai dibahas di media. Situs-situs Islami di seluruh dunia pun mulai banyak membahasnya. Bahkan, belakangan, muncul provokasi yang konon ditiupkan jaringan Al Qaidah untuk melancarkan serangan balasan terhadap etnis Han. Terutama, komunitas Han Tiongkok yang berada di kawasan Timur Tengah dan negara-negara Arab. Sebagian besar dari mereka biasanya menjadi pekerja di Aljazair dan Arab Saudi.

   

URUMQI - Ketegangan masih menyelimuti Kota Urumqi, ibu kota Provinsi Xinjiang. Hingga kemarin (15/7), pasukan keamanan masih menjaga ketat kawasan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA