Sudah 60 Petinggi Pelindo II Mundur
Namun, Lino mengimbau agar kejadian tersebut tidak berlanjut. Menurut dia, semua pihak harus menjaga iklim kondusif di pelabuhan. Sebab, sebagian besar pergerakan perekonomian dan perdagangan terjadi di pelabuhan. "Pelabuhan adalah jantung ekonomi. Jadi, mesti kondusif supaya iklim usaha bisa ada kepastian," jelasnya.
Dia menambahkan, pihaknya sudah menyerahkan surat pengunduran diri puluhan direktur dan manajer tersebut kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan dan menteri terkait sebagai tembusan. Meski demikian, tegas Lino, kalangan dunia usaha tidak perlu cemas atas kondisi manajerial Pelindo II menyusul pengunduran diri sejumlah pejabat tersebut.
Deputi Bidang Usaha Industri Primer Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Zamkhani turut menanggapi aksi tersebut. Menurut dia, Lino tidak punya kewenangan memecat direktur Pelindo II. Sebab, yang berwenang memberhentikan pejabat setingkat direksi adalah Menteri BUMN Dahlan Iskan.
"Yang bisa berhentikan dia itu pemegang saham, menteri BUMN. Kalau 15 itu pegawai (setingkat manajer) yang lain, mungkin bisa diberhentikan perusahaan," ujarnya.
Menurut dia, pemberhentian tersebut pun tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba. Sebuah BUMN perlu melalui mekanisme rapat umum pemegang saham (RUPS), baik secara normal maupun lewat RUPS luar biasa. Karena itu, meski Lino sudah memberitahukan lewat pesan singkat kepada Dahlan, keputusan tersebut belum sah. "Lewat RUPS, menteri BUMN nanti mengabulkan atau tidak. Tidak bisa diproses hanya lewat SMS," tegasnya.
Sebelumnya, puluhan direktur dan manajer Pelindo II mengajukan pengunduran diri sebagai aksi solidaritas terhadap kasus pemaksaan resign Dirpum Pelindo II Cipto Pramono.
Mantan Corporate Secretary (Corsec) Pelindo II Yan Budi, salah seorang yang mengikuti aksi solidaritas tersebut, mengungkapkan, Lino diduga memaksa Cipto mengundurkan diri setelah berdiri sepanggung dengan Ketua Serikat Pekerja Kinorto saat memberikan sambutan dalam perayaan ulang tahun Pelindo II, Jumat (6/12).
"Beliau (Cipto, Red) memberikan kata sambutan sepanggung dengan Pak Kinorto dari SP Pelindo. Hal itu, menurut Pak Lino, dianggap kesalahan fatal," ujarnya. (bil/c5/agm)