Sudah Layak kah Selfie Disebut Karya Seni?
jpnn.com, LONDON - Perkembangan teknologi dan kreativitas manusia membuat selfie alias swafoto bertransformasi dari tahun ke tahun.
Awalnya hanya dipandang sebagai cara mengekspresikan diri belaka, sekadar menampilkan wajah dengan aneka mimik. Namun, belakangan, swafoto juga dianggap sebagai seni.
Seiring dengan semakin canggihnya kamera yang terpasang di telepon genggam, selfie bisa menghasilkan gambar indah yang mengombinasikan diri sendiri dengan lingkungan di sekitarnya sebagai latar belakang.
Itulah yang coba disajikan Saatchi Gallery di Chelsea, London, Inggris, mulai kemarin, Kamis (30/3) hingga akhir Mei nanti. Ratusan swafoto dipajang berdampingan dengan beragam seni kontemporer lainnya.
Sebagian diambil dengan menggunakan telepon genggam lama, sebagian lagi dengan telepon pintar keluaran terbaru. Temanya From Selfie to Self-Expression.
’’Poin utama dari pameran ini adalah seniman bisa berpindah dari foto wajah untuk fokus ke dunia di sekelilingnya,’’ ujar Chief Executive Saatchi Gallery Nigel Hurst.
Ada 10 seniman muda Inggris yang terlibat. Salah satunya Chris Levine yang pernah membuat potret hologram Ratu Elizabeth II pada 2004. Seniman Christopher Baker menampilkan seni instalasi berupa audio visual berjudul Hello World.
Sementara itu, Sergei Vasiliev menghadirkan karya hasil jepretan kamera terbaru. Judulnya Russian Criminal Tattoo Encyclopaedia Series. Sesuai dengan namanya, karya Vasiliev menampilkan para pelaku kriminal Rusia dengan tato yang memenuhi tubuh.