Suhu Kering El Nino Perpanjang Kemarau, Ancam Pertanian
JAKARTA - Fenomena alam el nino telah melanda Indonesia. Setidaknya, sampai November nanti gejala gangguan iklim itu akan memperpanjang musim kemarau dengan suhu kian kering. El nino akan mengancam sektor pertanian sehingga perlu kebijakan khusus soal pangan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus Subagyo Swarinoto mengatakan, saat ini el nino masih rendah. Namun, sampai November secara bertahap tingkatannya menjadi moderate.
"Indonesia pernah kena el nino kuat pada 1997, kondisi saat itu sangat parah," ujarnya di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kemarin.
Fenomena yang mulai melanda sejak Juni itu juga berakibat pada mundurnya awal musim hujan pada 2015 sampai 2016. Itulah kenapa suhu yang kering ditambah tidak adanya hujan membuat industri pertanian terancam. Daerah yang lebih merasakan dampak el nino disebutnya berada di selatan khatulistiwa.
Yakni, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. "Nah, kalau terus menguat pertanian bisa gagal panen. Tanah dibiarkan begitu saja karena tidak ada air. Sampai enam bulan ke depan, kuat di akhir tahun," terangnya.
Pemerintah, lanjut dia, perlu memperhatikan apa saja yang terkait dengan lamanya kekeringan. Seperti menghitung stok beras cukup tidak selama enam bulan ke depan. Kalau meragukan, apakah perlu membuka kran impor beras. "Lumbung beras nasional ada di kawasan selatan khatulistiwa," imbuhnya.
Hitung-hitungan itu harus cermat. Sebab, el nino juga menyebabkan masa tanam mundur. Apalagi, bagi wilayah yang sawahnya tidak menggunakan sistem irigasi sehingga menunggu datangnya hujan. "Harus ditentukan juga pola tanamnya, apakah menggunakan jenis padi gogo yang tahan kering," kata Yunus.
Lantas, perlu tidak bagi pemerintah untuk menyiagakan water bombing saat kebakaran hutan terjadi. Meski mengancam pertanian, el nino berpotensi meningkatkan hasil nelayan. Sebab, ikan-ikan makin berdatangan di wilayah yang terjadi upwelling. Itu adalah istilah bagi fenomena naiknya air yang punya suhu lebih dingin, dan membawa banyak makanan bagi ikan. "Jadi ikan tinggal makan. Makanya, el nino bisa meningkatkan hasil laut," tuturnya.
Di tempat sama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan M. Syakir mengatakan, pihaknya sudah bersiap menyambut el nino. Sebanyak 20 ribu pompa air akan didistribusikan ke sentra produksi pertanian. "Sudah jalan di Jawa, Sumatera, Sulawesi," terangnya.
Kementan punya program menghadapi el nino karena sudah diprediksi pada awal 2015. Saat itu, semua kepala dinas di 18 provinsi yang merasakan dampak langsung el nino diundang dalam suatu pertemuan. Dia yakin kemarau panjang itu tetap mendapat curah hujan masih intensitasnya kecil. (dim/oki)