Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Suka Duka Pasukan Khusus Penjaga Badak Jawa di Ujung Kulon (1)

Getah Masih Mengalir, Tanda si Gembul Belum Jauh

Senin, 06 April 2009 – 06:58 WIB
Suka Duka Pasukan Khusus Penjaga Badak Jawa di Ujung Kulon (1) - JPNN.COM
Data dari lapangan, kata Otong, akan dikumpulkan di kantor balai TNUK untuk diproses. ''Pola gerakan badak menunjukkan kondisi mereka. Demikian juga habitatnya. Apakah terganggu atau masih mendukung,'' katanya.

Tapi, menemukan badak tak mudah. Menurut Otong, badak adalah hewan liar. Tiap mencium bau manusia, asap rokok, atau benda-benda asing, ia langsung lari. Saat kali pertama ikut pasukan penjaga badak, Otong penasaran setengah mati. Hingga satu minggu pencarian, timnya tak bersua badak. Kendati mengikuti jejak dengan teliti pun, hewan bercula itu tak juga muncul.

Saat itu timnya sudah jauh masuk ke hutan konservasi. Otong yang berada di depan barisan merasa lelah. Dia lantas duduk di sebuah pohon tumbang sambil menyulut rokok. Rupanya, anggota tim di belakangnya sudah mencium bau badak. Mereka lantas memanjat pohon dan melihat hewan itu melintas.

Otong tak tahu. Dia masih asyik menikmati rokok. Padahal, posisi duduknya berada di jalur badak berjalan. Tiba-tiba, sekitar lima meter di depan Otong, binatang itu sudah berada dalam posisi merunduk menunjukkan culanya. Dia berlari ke arah Otong. Badak menyeruduk!

Badak jawa (rhinoceros sundaicus) tergolong hewan langka. Jumlahnya kini hanya tersisa kurang lebih 50 ekor di dunia. Karena terancam punah, badak-badak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close