Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Suka Duka Pasukan Khusus Penjaga Badak Jawa di Ujung Kulon (1)

Getah Masih Mengalir, Tanda si Gembul Belum Jauh

Senin, 06 April 2009 – 06:58 WIB
Suka Duka Pasukan Khusus Penjaga Badak Jawa di Ujung Kulon (1) - JPNN.COM
Tim terus mengejar. Jejak lain pun ditemukan. Yang ini lebih segar. ''Dia baru lewat setengah jam yang lalu,'' tutur Diding mantap. Anggota tim semakin bersemangat. Penelusuran jejak berujung di kubangan yang masih keruh. Artinya, badak berada di sekitar area itu! Bahkan, beberapa anggota tim mendengar suara tiga ekor badak.

Saat itu kondisi hutan sangat rimbun. Pandangan tak bisa leluasa. Dengan berjingkat, anggota tim mendekat. Nahas menimpa Diding. Dia melewati sebuah semak yang mirip gang berbelok. Ketika dia membelok, seekor badak sudah berlari menyerangnya. ''Saya langsung meloncat ke rerimbunan tanaman cangkuang (sejenis tanaman pandan, Red),'' katanya.

Dalam benak Diding, hanya ada satu kemungkinan. ''Mati nggak, tulang patah mah iya,'' katanya. Untung, Diding tak mengalami cedera. Namun, dia sempat pingsan beberapa menit. ''Setelah saya sadar, ternyata saya lihat Pak Hadi (ketua unit, Red) ikut pingsan. Padahal, yang berada di depan saya. Dia mah jauh di belakang,'' katanya.

Karena itu, kata Diding, sekadar memotret badak susah dilakukan. Selain karena ''horor'', ujar Diding, hasil memotret di hutan tak selalu bagus. Apalagi, memotret dalam kondisi ketakutan. ''Alternatifnya, kami potret badak ketika berkubang. Itu pun jaraknya harus dekat,'' katanya.

Badak jawa (rhinoceros sundaicus) tergolong hewan langka. Jumlahnya kini hanya tersisa kurang lebih 50 ekor di dunia. Karena terancam punah, badak-badak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close