Sukses Operasi Ramadniya, Polri Luncurkan Program Tahun Keselamatan
jpnn.com, JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meluncurkan program Pencanangan Tahun Keselamatan Untuk Kemanusiaan 2017-2018, pada Minggu (30/7). Program ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan dan menarik partisipasi masyarakat agar meninggalkan penggunaan kendaraan pribadi.
Program ini diresmikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Wakapolri Komjen Syafruddin.
JK mengapresiasi program Pencanangan Tahun Keselamatan Untuk Kemanusiaan ini. Dia mengharapkan, dengan program ini, kepolisan bisa menekan jumlah kecelakaan dan meningkatkan kepatuhan masyarakat akan lalu lintas.
"Pertama saya ucapkan selamat atas penerima penghargaan hari ini atas segala upaya menyelamatkan jiwa manusia, sehingga Lebaran kemarin korban turun 30 persen. Itu menandakan bila kita bekerja sama dengan baik, semua bisa kita selesaikan," kata JK dalam sambutannya di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (30/7).
Dia mengatakan, banyak aspek yang menyebabkan angka kecelakaan meningkat. Salah satunya ialah kurangnya koordinasi. "Kemarin saya ke Jawa Timur, Pak Gubernur Jawa Timur menyampaikan bahwa kecelakaan banyak, tetapi kurang korban jiwa kurang. Itu disebabkan karena jalan jelek," jelasnya.
Dia menambahkan, jika jalan bagus, ada potensi angka kecelakaan meningkat. Hal ini membuat dirinya dilematis. Jadi sekatang bagaimana? Kurang kecelakaan dan kurang korban. Itu tentu makna peringatan hari ini," jelasnya.
Namun dia mengharapkan, program yang mewadahi Polri, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, dan Jasa Raharja ini, bisa bekerja sama dalam menekan angka kecelakaan. Di samping itu, dia juga menginginkan adanya regulasi untuk menekan produksi mobil dalam negeri.
"Ada satu pilar yang kurang, yaitu agen mobil. Karena makin banyak dijual, makin banyak begini (kecelakaan) kan. Jadi bagaimana mobil ini biar aman dan diawasi Kemenhub. Kendaraan itu harus memenuhi syarat dengan benar sehingga tidak menimbulkan masalah-masalah," jelasnya.