Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sultan Qaboos bin Said, Bapak Pembangunan Oman yang Menggulingkan Ayahnya Sendiri

Minggu, 12 Januari 2020 – 08:51 WIB
Sultan Qaboos bin Said, Bapak Pembangunan Oman yang Menggulingkan Ayahnya Sendiri - JPNN.COM
Sultan Oman Qaboos bin Said. Foto: Reuters

jpnn.com, MUSCAT - Sultan Qaboos bin Said mengubah Oman dalam 49 tahun masa pemerintahannya dari negara yang dilanda kemiskinan dan didera perbedaan pendapat menjadi negara makmur dan mediator terpercaya secara internasional untuk beberapa masalah paling sulit di kawasan itu.

Dia menjadi sultan pada Juli 1970 setelah menggulingkan ayahnya dalam kudeta istana dengan tujuan mengakhiri isolasi negara dan menggunakan pendapatan minyaknya untuk modernisasi dan pembangunan.

Qaboos, 79, tidak pernah secara terbuka menyebut pewarisnya namun secara diam-diam telah mencatat dua sosok pilihannya dalam sebuah surat jika keluarga kerajaan tidak menyetujui jalur ahli waris.

"Saya telah menulis dua nama, secara berurutan, dan menempatkan itu dalam amplop tertutup di dua kawasan yang terpisah," kata Qaboos dalam sebuah wawancara pada 1997 saat ditanya tentang ahli waris.

Televisi negara mengatakan sepupunya Haitham bin Thariq al-Said telah ditunjuk sebagai sultan pada Sabtu setelah dewan militer tingkat tinggi meminta keluarga kerajaan menunjuk pengganti.

Media negara tidak menyebutkan penyebab kematian. Namun, Qaboos diketahui telah menderita sakit selama bertahun-tahun dan berada di Belgia pada Desember untuk menjalani perawatan.

Qaboos mendamaikan pertikaian lama di sebuah negara yang bertahun-tahun terpecah antara wilayah suku yang konservatif dan wilayah pesisir. Ia dikenal oleh orang-orang sebangsanya sebagai tokoh kebangkitan, menginvestasikan miliaran dolar dari pendapatan minyak untuk infrastruktur dan membangun salah satu angkatan bersenjata yang paling terlatih di kawasan itu.

Sementara tidak ada tempat bagi perselisihan di dalam negeri, ia memetakan kebijakan luar negeri yang independen, tidak memihak dalam perebutan kekuasaan antara Arab Saudi dan Iran, atau dalam sengketa Teluk dengan Qatar.

Sultan Qaboos bin Said mengubah Oman dalam 49 tahun masa pemerintahannya dari negara yang dilanda kemiskinan dan didera perbedaan pendapat menjadi negara makmur dan mediator terpercaya

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News