Sultan Sebut Sawit Bisa Jadi Modal Soft Power Indonesia Dalam Geopolitik Global
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indoesia (DPD RI) Sultan B Najamudin menilai produk perkebunan kelapa sawit Indonesia berpeluang menjadi soft power Indonesia dalam peta geopolitik global.
Hal ini disampaikan Sultan sebagai bentuk dukungannya terhadap program swasembada pangan dan energi pemerintah saat ini.
“Kami sangat optimistis posisi Indonesia semakin diperhitungkan dalam peta geopolitik global setelah melihat perjalanan diplomatik presiden Prabowo selama dua bulan pertama pemerintahannya. Sawit bisa menjadi menaikan posisi tawar Indonesia, di samping karena kapasitas kepemimpinan dan kemampuan diplomasi presiden Prabowo,” ungkap Sultan melalui keterangan resminya pada Rabu (8/1/2025).
Oleh karena itu, mantan wakil gubernur Bengkulu itu menyatakan sangat mendukung program swasembada pangan dan energi pemerintah.
Dalam situasi geopolitik yang serba tidak pasti, stabilitas pasokan dan keterjangkauan harga energi dan pangan adalah modal utama stabilitas perekonomian sebuah negara.
“Pemerintah perlu didukung secara sosial dan politik dalam membangun ketahanan nasional. Khususnya pada sektor pangan dan energi yang dihasilkan dari perkebunan kelapa sawit,” tegas Sultan.
Lebih lanjut, mantan ketua HIPMI Bengkulu itu mengatakan program pengembangan kelapa sawit sangat relevan dan sesuai dengan semangat penggunaan energi baru terbarukan.
Saat ini, semua negara membutuhkan produk olahan kelapa sawit sebagai bahan pangan dan energi.