Sumbangan Paling Rendah Rp 20 Juta
jpnn.com - SURABAYA - Proses masuk perguruan tinggi negeri (PTN) jalur mandiri memasuki tahap-tahap akhir. Ada yang menunggu pengumuman, ada pula yang tinggal melaksanakan daftar ulang.
Ada yang perlu mendapat perhatian dari pendaftaran jalur mandiri. Yakni, besarnya sumbangan pengembangan institusi (SPI). Dari tiga PTN di bawah Kemendikbud yang ada di Surabaya, nilai SPI terendah Rp 20 juta. Bahkan, untuk Fakultas Kedokteran Unair, SPI dipatok minimal Rp 70 juta.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang telah menyelesaikan pengumuman akan melaksanakan daftar ulang pada 13-16 Agustus. Tapi, mulai kemarin (2/8) mahasiswa dapat melakukan pembayaran SPI. "Jumlah besarannya ada di www.smits.ac.id," ujar Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) ITS Ismaini Zain.
Ismaini menambahkan, jumlah SPI yang terpampang di website sudah pasti. "Ya, yang di-publish itu biayanya, gak ada penambahan. Sama gak bisa dicicil," tambahnya.
Untuk melakukan daftar ulang, para calon mahasiswa baru (camaba) hanya tinggal membawa bukti pembayaran SPI dari bank dan beberapa berkas tambahan. Misalnya, bukti telah diterima di ITS, fotokopi ijazah, dan fotokopi kartu keluarga.
Ada fakta menarik pada jalur program kemitraan dan mandiri (PKM) ITS tahun ini. Yakni, munculnya beberapa program studi (prodi) yang sebelumnya dianggap biasa-biasa saja menjadi prodi favorit.
Salah satunya prodi teknik material dan metalurgi. Prodi tersebut diserbu 852 pendaftar, namun kursi yang diperebutkan hanya 30. SPI untuk prodi tersebut adalah Rp 30 juta.
Namun, ada pula yang statis menjadi prodi favorit. Contohnya, prodi teknik industri yang diserbu 983 pendaftar, teknik sipil 702 pendaftar, dan teknik kimia 667 pendaftar. Prodi teknik elektro dan teknik informatika yang sebelumnya adalah prodi favorit justru tak masuk lima besar.