Sungai di Banjarmasin Sangat Memprihatinkan
Hasil terparah adalah escherichia coli. Penyebabnya, lagi-lagi limbah domestik warga Banjarmasin yang masih menggunakan jamban.
E Coli berkembang-biak di usus besar manusia. Tingkat pencemaran E Coli ke sungai selaras dengan masih banyaknya toilet apung.
Bagi kesehatan, E Coli menyebabkan diare. Ketentuan standar kandungan bakteri E Coli sebesar 100 mpn (most probable number) per 100 mm (millimeter).
Namun, kandungan bakteri E Coli sungai di Banjarmasin sudah jauh di atas ambang standar, bahkan mencapai belasan ribu mpn.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina optimistis pencemaran air sungai di Banjarmasin bisa diminimalisasi.
Satu-satunya cara adalah dengan memindahkan jamban yang ada di sungai. Dengan begitu penyumbang E Coli dapat ditekan.
Meski demikian, tetap ada kendala untuk menekan angka pencemaran sungai di Banjarmasin.
Sebab, lanjutnya, wilayah Banjarmasin merupakan hilir sungai.