Suntik Antikeriput, Aman atau Berbahaya?
jpnn.com - Keriput yang disebabkan penuaan adalah hal yang wajar. Anda dan semua orang akan mengalaminya pada suatu hari. Meski begitu, rasanya tak seorang pun ingin berurusan dengan keriput, apalagi jika datang sebelum waktunya. Tak heran bila banyak bermunculan prosedur kecantikan yang diklaim bisa menghilangkan keriput. Salah satunya, suntik antikeriput.
Anda pernah mendengar tentang suntik antikeriput? Apakah prosedur tersebut aman atau berbahaya? Sebelum mengetahuinya, alangkah baiknya Anda mengenali faktor-faktor munculnya keriput terlebih dulu.
Seiring bertambahnya usia, kulit akan kehilangan elastisitas. Kelembapan kulit dan produksi minyak pun ikut menurun. Belum lagi lemak di bawah kulit yang juga mengalami penurunan sehingga kulit menjadi kendor. Saat inilah keriput mulai muncul dan semakin jelas.
Di samping usia, faktor lain yang memengaruhi munculnya keriput adalah sinar UV matahari (terutama pada orang kulit putih). Sinar UV merusak jaringan ikat kulit, seperti kolagen dan elastin, yang berfungsi menjaga elastisitas dan kekuatan.
Ekspresi wajah juga berperan dalam menimbulkan keriput. Gerakan perubahan-perubahan pada wajah menyebabkan munculnya garis-garis halus. Terlebih jika kulit kurang terhidrasi dengan baik, maka keriput akan makin terbentuk.
Suntik antikeriput dan keamanannya
Untungnya, kemajuan ilmu kesehatan khususnya di bidang kecantikan sudah mampu menghilangkan keriput ini dengan cara yang instan, yaitu dengan suntik antikeriput. Apa itu suntik antikeriput?
Suntik antikeriput yang paling banyak digunakan dan menjadi tren adalah botoks dan filler. Beauty is pain, begitulah ungkapan yang sering disebut namun sudah tidak berlaku masa kini. Demi mendapatkan wajah cantik, rasa sakit dan biaya yang mahal sudah bukan lagi pertimbangan yang berarti.