Supply Chain & National Capacity Summit 2024 Bahas Kunci Hadapi Tantangan Global
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah, pelaku industri hulu migas, dan para pemangku kepentingan terkait terus berkomitmen melakukan transformasi pengelolaan rantai suplai yang adaptif untuk menghadapi tantangan energi di masa depan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, mengatakan bahwa percepatan digitalisasi di berbagai sektor, termasuk dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, harus terus dilanjutkan.
Hal tersebut diungkapkannya saat pembukaan acara Supply Chain & National Capacity Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (15/8).
"Penerapan e-catalog adalah salah satu keberhasilan terbesar yang telah kita capai, dan ini adalah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah pemerintahan kita," ungkap Luhut Pandjaitan.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif menyatakan pentingnya rantai suplai yang efektif dan efisien sebagai fondasi suksesnya industri migas.
"Kita membutuhkan pengelolaan rantai suplai yang tidak hanya tangguh tetapi juga fleksibel beradaptasi dengan perubahan pasar," imbuh Arifin Tasrif.
Dalam sesi COO Forum, Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo, menjelaskan bahwa tantangan ketahanan energi nasional diproyeksikan terus meningkat hingga tahun 2050.
Meskipun ada perubahan dalam komposisi energy mix, gas diperkirakan tetap menjadi sumber energi dominan.