Surabaya Goda Iwan Samurai dengan Penghasilan Tinggi
Apalagi untuk cabor binaraga, biaya yang dibuntuhkan untuk menjaga kondisi sehari-hari tidak sedikit.
”Untuk hari-hari biasa, minimal saya harus mengeluarkan biaya sampai Rp 3 juta. Karena kalau tidak dijaga akan sangat sulit mengembalikan kondisi,” sebutnya.
Seperti untuk tampil di PON misalnya, Iwan bahkan terpaksa harus menjual mobilnya untuk bisa memenuhi kebutuhan, jelang tampil di pesta olahraga multi iven terbesar di Tanah Air. Semua itu dilakukan semata-mata untuk membela gengsi Sumbar di PON XIX Jabar.
”Itu adalah bentuk kecintaan saya, terhadap Sumbar. Tujuannya tidak lain adalah menjaga nama baik Sumbar di kancah Nasional,” lanjut Iwan.
Diakui, banyak atlet Sumbar yang mau melakukan apa saja untuk bisa mendapatkan tingkat kesejahteraan yang layak. Hingga mereka tergoda dan memutuskan untuk hijrah ke daerah lain. Ini karena perhatian lebih yang ditunjukan daerah lain tersebut.
”Sebenarnya saya tidak mau sebutkan, tapi dari Jatim, saya bahkan ditawari uang bulanan sampai Rp 16 juta,” katanya.
Tidak ingin menilai semua dari materi, Iwan tidak menuntut uang pembinaan sebesar itu kepada KONI Sumbar, karena dia juga sadar dengan kemampuan daerah yang tidak mungkin bisa memberikan jumlah cukup besar itu.
“Seperti yang saya katakan, hujan ameh di rantau orang, hujan batu di kampuang, kampuang halaman di kana juo. Tapi, kalau bisa batu jangan besar-besar,” seloroh Iwan.