Survei Indometer: Elektabilitas Partai Golkar Melorot, Ada Apa?
"Turunnya elektabilitas Golkar berkorelasi dengan stagnannya Ketua Umum Airlangga Hartarto dalam bursa calon presiden," jelas Leonard.
Selama ini, lanjut dia, bursa calon presiden (capres) dikuasai oleh nama-nama, seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Sementara, elektabilitas Airlangga masih tertinggal jauh di papan bawah.
Menurut dia, jika ingin tetap mengusung Airlangga sebagai capres, Golkar harus menggandeng figur dengan elektabilitas tinggi misalnya Ganjar atau Anies Baswedan.
Pilihan nama tersebut juga masih harus mempertimbangkan koalisi dengan partai-partai politik lain, mengingat adanya ketentuan ambang batas pencalonan presiden 20 persen.
Hasil lengkap perolehan elektabilitas partai politik yang dilakukan lembaga survei Indometer, yakni PSI meraih elektabilitas 5,2 persen, PKS 4,7 persen dan Nasdem 4,2 persen.
Berikutnya, PPP 2,5 persen dan PAN 1,8 persen yang masih harus berjuang untuk bisa menembus parliamentary threshold (ambang batas parlemen) sebesar empat persen. Selain itu, ada juga partai baru yakni Partai Ummat 1,4 persen dan Gelora 1,2 persen.
Pada papan bawah temuan Indometer menunjukkan Perindo hanya meraih 0,8 persen, Hanura 0,6 persen, PBB 0,4 persen, PKPI 0,3 persen, dan Berkarya 0,1 persen. Sementara, sisanya menyatakan tidak tahu/tidak menjawab sebesar 25,8 persen.
Survei Indometer dilakukan pada 20 hingga 27 April 2022 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi dan dipilih secara acak bertingkat survei (multistage random sampling). Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Untuk margin of error survei sekitar 2,98 persen dengan kepercayaan 95 persen. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: