Survei Indostrategi: Prabowo di Puncak, Anies dan Ganjar Sulit Mengejar

Sehingga ia melihat, fenomena itu jelas sangat berpengaruh terhadap potensi elektabilitas Prabowo Subianto di mata rakyat Indonesia.
"Apalagi terakhir pada acara Indodefense 2022, Jokowi menyatakan dukungannya terhadap Prabowo dan sering bertemu dan berdiskusi menuai efek positif terhadap keterpilihan Prabowo," tandasnya.
Masih dalam konteks elektabilitas, Prabowo masih menjadi top of mind dengan perolehan skor 31,8%. Di bawah Prabowo ada nama Ganjar Pranowo 20,5%, kemudian disusul oleh Anies Baswedan dengan 13,2%. Selanjutnya adalah Ridwan Kamil 6,6%. Erick Thohir 4,6%, kemudian Khofifah Indar Parawansa 3,8%. Lalu ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 3,1%, Puan Maharani dan Sandiaga Uno 2,7%, Airlangga Hartarto 2,4%, Muhaimin Iskandar 2,2% dan Andika Perkasa 1,8%. Sementara, ada 4,4% responden yang belum menentukan pilihan.
Di dalam surveinya, Arif juga membuat 4 (empat) simulasi dua pasangan calon. Yakni Prabowo-Puan, Prabowo-Ganjar, Prabowo-Erick dan Prabowo Muhaimin. Hasilnya, simulasi Prabowo-Ganjar yang memiliki tingkat elektabilitas lebih tinggi.
"Prabowo-Ganjar mendapat angka keterpilihan sebesar 60,3% bila bertarung dengan Anies-AHY. Prabowo-Erick memeroleh 54,5% bila bertarung dengan Airlangga-Ganjar. Sementara Prabowo-Muhaimin akan kalah bila bertarung dengan Ganjar-Erick," ujarnya.
Pun demikian, mayoritas responden yang menjadi subyek surveinya itu tidak yakin Ganjar Pranowo akan mendapatkan tiket dari PDI Perjuangan di Pilpres 2024 mendatang.
"Survei juga menemukan bahwa sebagian besar publik atau 70,8% tidak yakin PDIP akan mencalonkan Ganjar sebagai calon Presiden," terangnya.
Ditambah lagi, tiket politik Ganjar yang belum jelas di Pilpres 2024 juga membuat tingkat elektabilitasnya tidak terlalu terkerek, sekalipun banyak sekali gerakan relawannya yang melakukan penggalangan publik dan deklarasi di berbagai daerah.