Survei LKPI: Masyarakat Ingin Nahor Nekwek Kembali Pimpin Yalimo
jpnn.com, YALIMO - Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis hasil survei terkait Pilkada Yalimo 2024. Survei ini mengunakan 920 responden yang merupakan warga Yalimo yang sudah memiliki hak pilih pada pemilu 2024 lalu.
“Penarikan sampel di 5 kecamatan yaitu Abenaho, Elelim, Benawa, Apalapsili, dan Welarek mengunakan metode Cluster Random Sampling dan hasil survei ini memiliki margin of error 3,2 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan sejak 12-20 Juni 2024,” kata Direktur LKPI Togu Lubis dalam keterangan tertulis, Kamis (4/7).
Togu menyebutkan kinerja Bupati Yalimo saat ini dinilai memberikan kepuasan pada masyarakat. Hal itu tergambar dari hasil survei dimana 76,2 persen masyarakat Yalimo puas dengan kinerja Nahor Nekwek dan sebanyak 10,2 persen tidak puas, serta 13,6 persen tidak menjawab.
“Hal yang membuat masyarakat puas salah satunya adalah kebijakan pembangunan secara merata di lima distrik di Kabupaten Yalimo dengan akses jalan yang telah terbuka di lima distrik," kata dia.
Kemudian dalam simulasi apabila pilkada digelar hari ini, Nahor Nekwek sebagai petahana unggul dengan angka 33,9 persen, lalu disusul Yosua Kepno 19,4 persen, Simon Walilo 8,9 persen, Malhai Mabel 8,3 persen, Fery Boom Kombo 6,1 persen, Marthen Yohame 5,3 persen, Erdi Dabi 5,2 persen, dan Sergius Bomol 2,8 persen.
Lalu pada simulasi tertutup Nahor kembali unggul dengan angka 51,2 persen. Posisi kedua ada Yosua Kepno dengan 18,4 persen, dan ketiga ada Simon Walilo 8,9 persen.
Direktur Eksekutif Human Studies Institute (HSI), Rasminto menilai hasil survei LKPI itu menunjukkan calon petahana lebih diunggulkan ketimbang para penantang.
“Survei yang menampilkan keunggulan calon petahana sering kali mencerminkan dinamika politik lokal yang kompleks. Keberhasilan incumbent bisa jadi dipengaruhi oleh rekam jejak dan pengalamannya dalam mengelola pemerintahan. Namun, hal ini juga bisa memunculkan tantangan bagi calon baru yang berusaha menarik perhatian pemilih," kata dia.