Survei LSI Dianggap Keluar dari Kaidah Penelitian
jpnn.com - JAKARTA - Pendiri CIRUS Surveyors Group, Andrinof Chaniago menilai survei terakhir Lingkaran Survei Indonesia (LSI) tentang calon presiden (capres) 2014 sudah keluar dari norma-norma penelitian. Pasalnya, LSI telah mengintervensi survei tersebut untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginannya.
Intervensi yang dimaksud adalah tidak masuknya nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra sebagai kandidat calon presiden dalam surveinya. LSI menganggap, kedua tokoh ini hanyalah "calon presiden wacana" yang belum tentu maju pada pemilu presiden mendatang.
"Lembaga survei tidak boleh ikut campur dalam menentukan siapa perlu dicalonkan dan siapa yang tidak perlu dicalonkan," kata Andrinof dalam acara diskusi di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (22/10).
Menurutnya, sebuah survei berfungsi untuk merekam apa yang menjadi pendapat dan keinginan publik secara apa adanya. Karenanya menjadi aneh jika tokoh yang sangat populer di tengah masyarakat seperti Joko Widodo dan Prabowo tidak masuk ke dalam sebuah survei calon presiden.
Andrinof tidak mempermasalahkan apakah survei LSI itu dibiayai partai politik atau tidak. Ia berpendapat sebuah lembaga survei tidak harus independen dalam hal pendanaan. Tetapi, penelitiannya tetap wajib dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
"Kalau hasil survei mengundang tanda tanya karena ada pendapat populer publik yang tidak terdapat di dalamnya, itu indikasi bahwa mungkin peneliti melakukan penyimpangan," tandas Ketua Umum Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia ini. (dil/jpnn)