Survei P2G: 23,5% Orang Tua Tidak Setuju Anaknya Disuntik Vaksin Covid
jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) melakukan survei nasional pada 5 sampai 8 Juli 2021. Hasilnya, sebanyak 63,3% orang tua menyatakan setuju anaknya divaksin.
Menurut Iman Zanatul Haeri, kepala Bidang Advokasi P2G, ada 23,5% orang tua tidak setuju anaknya divaksin dan 13,2% mengaku ragu-ragu.
P2G, kata Iman, memahami jika mendapatkan vaksinasi adalah hak (termasuk bagi anak). Namun tentunya menjadi kewajiban semua orang tua, anak termasuk guru untuk menjaga dirinya tidak terpapar Covid-19 dan tidak menularkan kepada orang lain.
"Vaksinasi adalah satu satu upaya pokok sebagai warga negara yang baik, agar kita tidak mengganggu atau mengancam hak-hak orang lain untuk hidup sehat, tidak terpapar Covid-19," terang Iman di Jakarta, Minggu (11/7).
Menurut P2G, tentu lebih baik bila anak sudah divaksin sebelum sekolah tatap muka demi mendukung tercapainya herd immunity dan suasana pembelajaran kondusif di sekolah nantinya.
Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim menambahkan, dari hasil survei menunjukkan mayoritas orang tua setuju anaknya divaksin. Ini menandakan orang tua sadar akan peran dan upaya mereka untuk memperoleh kesehatan serta keselamatan, agar anaknya mendapatkan hak pendidikan nantinya.
Bagi orang tua yang tidak mengizinkan, lanjutnya, perlu edukasi dan sosialisasi secara baik dan jelas oleh pemerintah. Dan sekolah, seperti wali kelas punya peran yang sangat tinggi memengaruhi persepsi dan meyakinkan orang tua ini.
"Kesediaan orang tua mengizinkan anaknya divaksinasi patut diapresiasi, ini merupakan wujud nyata pendidikan bela negara bagi orang tua, apalagi bagi anak," kata Satriwan.