Survei Pilkada Lombok Utara: Elektabilitas Muchsin Effendi-Junaidi Arif Capai 39,3%
Adapun kemelekatan pemilih terhadap Muchsin-Junaidi tergolong “strong voter”, pemilih yang sudah mantap pilihan politiknya. Gabungan antara basis massa tradisionalnya selama ini, konteks representasi geopolitik Lombok Utara, ditambah limpahan ceruk suara termutakhir menunjukkan Muchsin-Junaidi memiliki peluang yang sangat terbuka jelang beberapa hari pencoblosan.
Selanjutnya, Mawardin mengungkapkan, temuan lain yang menarik, Muchsin-Junaidi yang menduduki papan atas angka elektabilitas, tampaknya akan bersaing ketat dengan Najmul-Kus.
Hal itu, menurutnya, berkorelasi dengan perputaran isu-isu yang berkembang dalam ruang publik Lombok Utara. "Sentimen isu dinasti politik misalnya, ikut mempengaruhi stagnasi elektabilitas Najmul-Kus, sementara persepsi positif publik mengarah kepada Muchsin-Junaidi, terlebih manajemen konstituensi dan strategi sosialisasi yang massif," beber Mawardin.
Adapun Danny-Zaki, kata dia, meskipun manajemen isunya canggih, namun masih diasosiasikan sebagai lingkaran status quo. "Figur Danny maupun Zaki juga menarik, akan tetapi belum dikapitalisasi dengan optimal yang berdampak secara elektoral," jelasnya.
Mawardin lantas mengingatkan para kandidat yang berkontestasi, termasuk partai pengusung maupun relawan agar menghindari blunder atau “gempa politik” yang bisa berakibat terjadinya turbulensi elektoral
"Sementara bagi paslon yang masih stagnan elektabilitasnya, perlu endorsement dan dukungan serius dari tokoh-tokoh yang punya magnet elektoral, mengimplementasikan bauran isu dan program berdaya ledak masif yang sejalan dengan aspirasi rakyat Lombok Utara," pungkasnya.
Untuk diketahui. Survei SPIN ini dilaksanakan pada periode 15 - 20 November 2024 dengan jumlah sampel 515 responden melalui wawancara tatap muka.
Responden merupakan warga yang punya hak pilih, dan tersebar secara proporsional di 5 Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).