Survei Terkini: PAN dan Hanura Terancam Terlempar dari DPR
jpnn.com, JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil jajak pendapat tentang elektabilitas partai politik. Hasilnya, ada lima partai politik pemilik kursi DPR RI saat ini yang terancam gagal menempatkan calon legistatornya dari hasil Pemilu 2019.
Peneliti LSI Rully Akbar mengatakan, berdasar suvei itu ada lima partai politik yang posisinya belum aman dari angka parliamentary threshold atau ambang batas untuk bisa menempatkan calon legislatif di DPR. Seperti diketahui, parliamentary threshold untuk Pemilu Legislatif 2019 adalah 4 persen.
Menurut Rully, kelima parpol yang terancam gagal mencapai parliamentary threshold adalah Partai NasDem dengan elektabilitas 4,2 persen, Partai Keadilan Sejahtera (3,8 persen), Partai Persatuan Pembangunan (3,5 persen), Partai Amanat Nasional (2 persen) dan Hanura (0,7 persen).
"Kami menemukan lima partai lama belum aman lolos parliamentary threshold sebesar empat persen," ungkap Rully dalam jumpa pers hasil survei LSI Denny JA di Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (24/1).
Menurut Rully, posisi PAN dan Hanura relatif berat karena jarak elektabilitas dengan parliamentary threshold terlalu besar. Karena itu, kelima partai yang terancam gagal memenuhi parliamentary threshold untuk berinovasi.
“Terutama PAN dan Hanura harus memunculkan isu baru yang fresh dan menarik, serta figur yang terasosiasikan dengan partai sehingga tidak terlempar dari parlemen," ungkapnya.
Lebih lanjut Rully mengatakan, situasi terburuk menimpa Hanura karena partai bentukan Wiranto itu dalam tiga kali survei LSI selalu memperoleh elektabilitas sangat rendah. "Jika situasi Hanura tidak membaik, maka berpotensi terlempar dari parlemen dan menjadi partai gurem," pungkas Rully.
Sedangkan untuk partai yang diperkirakan lolos parliamentary threshold secara mudah adalah PDI Perjuangan (22,2 persen), Partai Golkar (15,5 persen), Gerindra (11,4 persen), Partai Demokrat (6,2 persen), serta Partai Kebangkitan Bangsa (6 persen).