Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Syahdunya Berselawat di Musala Apung

Kamis, 04 Oktober 2018 – 20:13 WIB
Syahdunya Berselawat di Musala Apung - JPNN.COM
Di musala apung ini lah warga diajak untuk selalu berdzikir dan bersholawat. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, GRESIK - Musibah yang silih berganti terjadi di Indonesia membawa keprihatinan. Kemarin, Wakil Bupati Gresik Moh. Qosim mengajak warga Dusun Sawah Tambak, Desa Sawah Mulya, Kecamatan Sangkapura untuk terus berdzikir dan berdoa. Dia memberikan tausiah setelah salat Subuh berjamaah di Musala An Nur. "Mari semakin mengingat Allah dan bersalawat agar kita semua terhindar dari bencana seperti di Palu," tutur wakil bupati yang juga dikenal sebagai seorang kiai itu. 

Qosim menyebut hadis Nabi Muhammad SAW tentang lima perkara yang harus dijaga sebelum lima perkara lain datang. Di antaranya, nikmat kaya sebelum miskin, muda sebelum tua, lapang sebelum sempit, sehat sebelum sakit, serta hidup sebelum mati.

"Karena maut (mati, Red) tidak selalu berbanding lurus dengan sakit. Banyak yang sehat walafiat, tapi tiba-tiba meninggal," tuturnya. Mati itu satu, tapi sebabnya banyak. Bisa karena sakit, bisa karena bencana, atau sebab yang lain. "Salat Subuh berjamaah seperti ini bisa menghindarkan bencana dan menambah rezeki," paparnya. 

Jamaah subuhan di Musala An Nur mendengarkan dengan tekun ceramah Qosim. Tak ayal suasana begitu syahdu.

Hingga fajar menyingsing dari ujung tanaman bakau di pantai, mereka tidak beranjak. Ketika matahari terbit, pengajian selesai. Setelah itu, ada pembagian bingkisan dan sedekah untuk warga tidak mampu di sekitarnya.

Musala An Nur termasuk musala yang unik. Lokasinya terapung di atas air laut. Tempat imam pun benar-benar menggantung. Bangunan musala terdiri atas kayu-kayu. Luasnya sekitar 5 x 5 meter persegi.

Angin berembus semilir. Jika air laut sedang pasang, Musala An Nur seakan mengambang di atas laut. Mirip posisi masjid terapung di Jeddah. 

Musala tersebut mampu menampung sekitar 50 jamaah. Laki-laki maupun perempuan.

Ketua Takmir Musala An Nur Mohammad Safari berharap kegiatan zikir dan selawat akan menyelamatkan warga dari musibah. Tidak sampai bernasib seperti wilayah lain yang diterpa tsunami dan digoyang gempa dahsyat.(adi/c25/roz) 

Jika air laut sedang pasang, Musala An Nur seakan mengambang di atas laut. Mirip posisi masjid terapung di Jeddah

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close