Syarat Bahasa Inggris untuk Visa Pasangan Warga Australia Dikhawatirkan Picu Diskriminasi
Syarat kemampuan berbahasa Inggris untuk mendapatkan visa pasangan atau 'partner visa' di Australia telah menimbulkan kekhawatiran, salah satunya adalah soal diskriminasi dalam perkawinan.
Komisioner Diskriminasi Rasial Chin Tan menyatakan tambahan syarat kemampuan berbahasa Inggris menimbulkan kekhawatiran yang beralasan di kalangan masyarakat.
Mulai tahun depan, orang asing yang menikah atau hidup bersama dengan orang Australia, termasuk yang berstatus 'permanent resident' (PR), akan dikenai syarat kemampuan bahasa Inggris untuk mendapatkan 'partner visa'.
Dari pernyataan yang diterima ABC, Chin mengatakan kebijakan baru ini telah mengejutkan kalangan pemuka masyarakat dari sektor multikultur.
Karena itu, Komisioner Diskriminasi Rasial di Australia mendorong pemerintah untuk melakukan konsultasi dengan para pemangku kepentingan karena aturan tersebut "tak adil" dan akan mempengaruhi hak pasangan.
"Saya mendukung posisi pemerintah yang mempromosikan dan mendorong semua pendatang ke Australia untuk belajar bahasa Inggris," ujarnya.
"Namun bila ada kebijakan mengatur hak-hak pasangan untuk bisa ditinggal di Australia melalui kemampuan berbahasa Inggris, maka syarat tersebut bisa jadi tak adil terhadap hak-hak pasangan tersebut," tambahnya.
Komisioner Chin secara khusus menyatakan kekhawatiran bahwa persyaratan ini bakal mendorong "kebijakan segregasi perkawinan yang menentukan dengan siapa orang Australia akan menjalin hubungan berdasarkan ras, budaya dan kebangsaaan," katanya.