Syukurlah, Tinggal Empat Anak Lagi di Dalam Gua
Narongsak Osatanakorn, komandan tim evakuasi, mengatakan bahwa operasi tahap kedua kemarin sukses. Masih dengan metode yang sama, buddy diving, empat korban dapat dikeluarkan dari gua yang tingkat oksigennya tercatat 15 persen tersebut.
Narongsak menjelaskan, tim penyelamat membutuhkan waktu sekitar 20 jam untuk mempersiapkan jadwal evakuasi selanjutnya. Waktu itu pun bisa berubah, bergantung faktor cuaca atau pasang surut air. ”Operasi hari ini (kemarin, Red) kami lakukan lima jam sebelum jadwal sebelumnya. Sebab, kondisi cuaca sangat mendukung,” jelasnya.
Sayang, ramalan cuaca di sekitar lokasi gua sampai saat ini masih menyebutkan adanya potensi hujan deras. Padahal, hujan dengan curah sedikit saja bisa memengaruhi ruang gerak tempat korban berada.
Menteri Kesehatan Publik Thailand Jatyad Chokmangmuk menyatakan, masalah kesehatan yang paling dikhawatirkan sampai saat ini adalah soal oksigen.
Menurut dia, semua korban sudah berhari-hari terpapar di lingkungan dengan level oksigen rendah. Semakin lama mereka berada di sana, dia khawatir kesehatan mereka terus menurun.
”Untuk yang sudah diselamatkan, kami terus memeriksa aspek kadar oksigen, malanutrisi, dehidrasi, trauma, dan dampak psikologis lainnya. Tapi, perhatian paling besar memang soal oksigen,” ungkapnya.
Meski begitu, semua warga Thailand dan masyarakat dunia terus berdoa untuk keselamatan para korban yang masih terjebak. Termasuk para siswa Mae Sai Prasitsart School.
Sekolah tersebut merupakan tempat enam remaja dari tim sepak bola itu mengenyam pendidikan. Direktur Sekolah Kanet Pongsuwan menyampaikan, sekolah siap menyediakan kelas khusus bagi mereka untuk mengejar ketertinggalan pelajaran.