Syuting Delapan Jam Sehari, Meeting saat Break
Rabu, 15 Mei 2013 – 07:12 WIB
Pengusaha yang bisnisnya juga merambah perhotelan, jasa keuangan, minuman energi, dan banyak lagi ini merasa aneh dengan "perubahan" yang terjadi. Meski begitu, dia cukup enjoy menjalani proses pembuatan The Apprentice Asia. Padahal, awalnya dia tidak mau menerima tawaran menjadi host di acara itu. Maklum, jadwal Tony superpadat. Dan, satu lagi, dia tidak merasa yakin bisa menjadi host acara reality show tersebut.
"Sepertinya, kalau saya host-nya, bisa jadi bencana buat acara itu," ucapnya. "Pasti bakal membosankan kalau saya yang mengerjakan show ini," lanjutnya.
Tapi, pihak produser, Sony Pictures Entertainment dan FremantleMedia, terus membujuk Tony. Mereka tidak pernah menyerah dan terus datang ke Tony untuk merayunya agar bersedia jadi host. "Saya katakan, di Asia banyak orang yang lebih pantas (jadi host) dibandingkan saya. Tapi, mereka tetap tidak mau. Mereka menginginkan saya," ungkapnya.