Tafsir Wapres untuk Nasib Sendiri
Oleh Dahlan IskanSabtu, 11 Agustus 2018 – 09:39 WIB
Sejak itu saya kagum pada anak muda. Siapa saja. Yang ternyata lebih pintar dari yang tua.
Tapi Sandi bukan orang sombong. Di mana-mana ia bilang: bisnisnya mulai berkembang setelah bertemu saya itu.
Tentu Sandi hanya merendah. Kenyataannya ia memang lebih sukses.
Jadi, saya akan mendukung siapa?
Lho. Mengapa ada pertanyaan seperti itu?
Memangnya pilpresnya besok pagi?
Saya sebaiknya memutuskan untuk bekerja seperti biasa. Tidak ada yang memikirkan nasib kita lebih dari kita sendiri.(***)