Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tahan Hadapi Krisis ala Abdi Dalem Keraton Jogja

Jatah Beras Sejempol, Bawa Pulang Hanya Tiga Butir

Minggu, 28 Desember 2008 – 05:26 WIB
Tahan Hadapi Krisis ala Abdi Dalem Keraton Jogja - JPNN.COM
Profesi abdi dalem di luar keraton bermacam-macam. ''Ada yang petani, bakul (pedagang), ada yang guru, ada juga mahasiswa. Macam-macam,'' ujar Lurah Yudo. Sehari-hari, bapak lima anak itu bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah bank di dekat tempat tinggalnya.

Dalam bertugas, abdi dalem mengenakan seragam pakaian yang disebut kain pranakan. Warnanya biru tua dengan corak garis vertikal berjumlah tiga dan empat garis. Seragam itu ada sejak 188 tahun lalu saat Sri Sultan Hamengkubuwono V (1820-1855) menciptakan pakaian untuk para abdi.

Garis berjumlah tiga dan empat memiliki arti Telupat yang bermakna Kewuluminangka Perpat yang berarti direngkuh dan disaudarakan dalam satu kesatuan di kerajaan. Sifat persaudaraan yang diharapkan adalah persaudaraan sesama abdi dalem dan persaudaraan dengan Sri Sultan raja mereka.

Jadi, raja sebagai pemimpin tidak melihat abdi dalem sebagai hubungan antara pimpinan dengan bawahan, melainkan abdi dalem sebagai seseorang yang mengabdi kepada budayanya. ''Baju ini juga ada istimewanya lho, Mas. Kalau di jalan, kebetulan tidak bawa surat-surat dan helm, polisi tidak mau menilang. Mungkin mereka segan ya,'' kata Lurah Yudo lalu terkekeh.

Presiden sering mengingatkan agar rakyat hidup sederhana pada masa krisis. Bagi mereka yang tak biasa, imbauan SBY itu mungkin susah dijalani. Tapi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News