Tahir Foundation Bantu Korban Banjir Jateng
jpnn.com - JAKARTA – Setelah meringankan beban korban banjir di DKI Jakarta dan Manado, Tahir Foundation didukung oleh sejumlah pengusaha kembali menyerahkan bantuan senilai Rp 3 miliar ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Bantuan tersebut, sebagaiman dirilis Tahir Foundation, ditujukan untuk penanganan warga terdampak bencana banjir, khususnya di kawasan Pantai Utara (pantura) Jawa Tengah dan sekitarnya.
Penyerahan bantuan dilakukan oleh pendiri Tahir Foundation dan Mayapada Group, Dr Tahir kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Semarang, Jawa Tengah.
Bantuan sebanyak 4 truk bahan makanan dan kebutuhan lain itu terdiri dari 3.650 selimut dan 2.000 kardus mie instan. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan penderitaan yang dialami oleh korban banjir di beberapa kabupaten di jawa tengah antara lain Pati, Kudus, Jepara dan Kendal.
"Banjir di Jawa Tengah, khususnya kawasan pantura mengakibatkan gangguan ekonomi yang luar biasa. Ratusan hektar sawah dan tambak terendam banjir, jalur distribusi barang juga terputus. Peristiwa ini harus mendapat perhatian khusus," kata Dr Tahir, di Semarang.
Dijelaskannya, Tahir Foundation menyadari bahwa Pemprov Jawa Tengah membutuhkan dukungan banyak pihak khususnya selama masa rehabilitasi pasca-bencana.
"Masa pemulihan pasca-bencana sangat krusial. Masyarakat memerlukan dukungan pemenuhan kebutuhan bahan pokok, sekaligus pemulihan kemampuan ekonomi setelah sumber mata pencarianya terganggu banjir," ujar Tahir.
Tahir Foundation dan Mayapada Group secara rutin memberikan bantuan kepada warga yang terkena musibah bencana alam karena program tersebut sejalan dengan nilai-nilai yang dianut dan diimplementasikan oleh Tahir Foundation dan Mayapada Group, ujarnya.
"Kami memegang teguh nilai kebersamaan untuk kemanusiaan. Tidak ada yang lebih mulia daripada berusaha untuk menjadi berkat bagi orang lain dan peran pengusaha dalam membangun bangsa dan negara sesungguhnya sangat diperlukan. Pengusaha harus jadi pilar kesejahteraan rakyat," harap Tahir.(fas/jpnn)