Tahu Ada Pemain Mati, kok Masih Mau Main di Indonesia
jpnn.com - Buruknya kondisi keuangan klub di tanah air ternyata tak menyurutkan keinginan para pemain asing bermain di Indonesia. Salah satunya ialah Martin Vunk yang kini membela Persija Jakarta.
Padahal, Vunk merupakan langganan timnas Estonia. Bermain di Indonesia tentu memiliki konsekuensi berat bagi pemain berusia 30 tahun itu. Yakni, gaji yang terancam tak dibayar.
"Saya percaya dengan manajemen," ujarnya saat ditemui usai latihan Persija beberapa waktu lalu.
Selain Vunk, Persija juga mengontrak Yevgeni Kabayev. Menurut Vunk, Kabayev juga memiliki pandangan yang sama dengan dirinya. Dia mengaku sudah tahu dengan klub di Indonesia yang sering nunggak gaji.
"Saya tahu sejumlah kasus yang terjadi di Indonesia. Seperti kematian pemain, tunggakan gaji dan lainnya. Tapi saya percaya kepada manajemen Persija. Kasus seperti ini bisa terjadi di seluruh dunia," imbuh Vunk.
Mantan kapten timnas Bambang Pamungkas juga menjadi salah satu pemain yang mengambil risiko bergabung dengan Persija. Padahal, pemain yang karib disapa Bepe itu memiliki pengalaman buruk ketika gajinya ditunggak manajemen.
"Saya dibesarkan oleh klub ini. Dan saya selalu ingin kembali ke Persija. Tapi, jika kasus seperti dulu terulang, saya sudah antisipasi itu," ujar Bepe.
Apa bentuk antisipasinya? Bepe melihat dan mengubah beberapa pasal di kontrak yang berpotensi merugikan dirinya. Jika kejadian tunggakan berulang, Bepe bisa saja mengambil langkahnya terdahulu.