Tahun Depan Gaji PNS Tak Naik Lagi, tapi...
Selain pertumbuhan, dalam RAPBN 2017 inflasi dipatok 4 persen, nilai tukar Rp 13.300 per dolar AS, suku bunga surat perbendaharaan negara (SPN) tiga bulan rata-rata 5,3 persen, dan asumsi harga minyak mentah USD 45 per barel.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo menilai asumsi ekonomi makro yang ditetapkan untuk 2017 cukup konservatif. Dia juga menyambut baik asumsi tersebut lantaran dinamika ekonomi global masih melemah.
Namun, Agus menggarisbawahi, peluang Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi lebih tinggi terbuka lebar.
Terlebih bila merujuk pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan bakal menjaga fiskal lebih sehat dan kredibel. ”Tentu yang banyak berperan adalah seberapa jauh sukses kita di tax amnesty. Kan masih ada tax amnesty sampai kuartal pertama 2017,” jelas Agus.
Selain itu, dengan usaha pemerintah meningkatkan basis pajak, target penerimaan lebih mudah untuk digenjot. Tax reform menjadi prioritas dibahas pemerintah dengan DPR. Dalam perencanaan itu, sudah diagendakan pembahasan revisi ketentuan umum pajak, pengajuan RUU penerimaan bukan pajak, serta revisi PPh dan PPN.
”Itu semua akan membuat administrasi pajak kita lebih baik,” imbuh mantan menteri keuangan tersebut.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan dan nota keuangan 2017 di depan DPR dan DPD. Dalam pidato setebal 24 halaman itu, Jokowi memastikan bahwa 2017 dijadikan momentum untuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Hal itu berbeda dengan tahun sebelumnya yang terfokus pada perencanaan dan penyiapan regulasi.
Untuk pembangunan jalan, pemerintah mematok target 703 kilometer jalan baru plus 8.452 meter jembatan. Termasuk di dalamnya menyelesaikan jalan tol trans-Jawa lebih cepat. Begitu pula pembangunan jalur kereta api (KA). Tidak hanya di Jawa, rel KA juga dibangun di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.