Tahun Ini Jangkau 2,4 Juta Rumah Tangga Sangat Miskin
Menurutnya, berbagai pertistiwa baru-baru ini, merupakan realitas yang sangat memilukan semua pihak. Kekerasaan terhadap anak dan perempuan tidak hanya terjadi di tengah masyarakat, tapi terjadi juga di lingkungan keluarga dan lingkungan pendidikan.
"Kekerasan terhadap anak dan perempaun yang masif terjadi tersebut, dalam tiga jenis yaitu kekerasan fisik, seksual, emosional serta kumpulan dari ketiganya," sebutnya.
Pada 2009, Kemensos, Unicef dan Puska UI mensurvei pada rumah tangga terhadap kekerasan remaja usia 10-18 tahun, sekitar 40 persen di Aceh, 60 persen di Papua dan Jawa Tengah, 80 persen di NTT dengan perbandingan 1 dari 4 remaja pernah mengalami satu atau lebih kekerasan seksual.
Dua tahun kemudian, Pemda Papua Barat, Papua, BPS, Unicef, Multi Indicator Cluster Survey/MICS di 6 kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat mendapatkan data, bahwa 4 dari 5 anak umur 2-14 tahun mengalami hukuman fisik dan emosional dengan pelaku orang tua atau pengasuh.
“Ini benar-benar mengusik rasa kemanusiaan, moralitas, serta tradisi ketimuran. Dengan PKH diharapkan selain bisa meningkatan kesejahteraan, juga mampu menekan kekerasan pada anak dan perempuan, ” ujar Mensos.
Dalam PKH penerima manfaat diberikan penguatan kapasitas keluarga dalam bentuk sesi pengembangan keluarga, meliputi empat aspek, yaitu pendidikan, ekonomi, kesehatan dan perlindungan anak.
Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia kaya dengan budaya dan warisan leluhur dalam bentuk kearifan lokal. Sejarah mencatat kearifan lokal mampu menjadi benteng dari berbagai ekspansi budaya luar yang tidak sesuai.
Setiap daerah terdapat dan nilai-nilai kearifan lokal. Misalnya, di Maluku ada pela gandong, di Sumbawa ada sabalong samalewa, di Jawa Barat ada silih asuh, silih asah dan silih asih, serta di Poso ada sintuwu maroso dan sebagainya.