Tak Ada Badai, Atap Sekolah Mendadak Ambrol
Saat dikonfirmasi, Kepala SDN Gugut 1 Teguh Santoso menuturkan, sebelumnya tidak ada tanda-tanda atap bakal roboh.
Apalagi, ruangan kelas 4, 5, dan 6 itu termasuk kelas baru. "Baru dibangun sekitar 2009," ucapnya.
Padahal, jelas Teguh, jika melihat usia, sebenarnya ada sejumlah ruangan lain yang lebih tua, yang dibangun sekitar 2007.
"Cuma, yang kelas lain (yang lebih tua tersebut, Red) dari kayu. Kalau (yang roboh) ini galvalum," ujarnya.
Pihaknya belum berani memastikan, apakah robohnya atap disebabkan kualitas galvalum atau konstruksi yang kurang tepat.
Namun, Teguh memastikan bahwa kerusakan itu bukan karena faktor alam seperti hujan dan angin.
Sebab, saat kejadian, tidak ada angin dan hujan. "Memang, sehari sebelumnya ada hujan, tapi tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan," jelasnya.
Teguh masih bersyukur, peristiwa itu terjadi saat pagi. Jadi, tidak sampai ada korban jiwa dari rusaknya atap bangunan ruang kelas tersebut.