Tak Ada yang Berani Injak Lokasi Ini, Takut Dihantui Arwah Pembunuh Massal
jpnn.com - Tragedi pembantaian terhadap belasan orang yang dilakukan Wirdjo tampaknya menjadi peristiwa yang sulit dilupakan bagi warga Banyuwangi, Jatim, terutama yang melihat langsung kejadian berdarah-darah itu.
Sepak terjang Wirdjo pada April 1987 silam, memang menghadirkan teror dan ketakutan masyarakat. Tak hanya warga kampung tempat tinggal Wirdjo dan desa-desa sekitarnya, rasa takut juga terasa seantero kota Banyuwangi saat itu.
NIKLAAS & BAGUS RIO, Banyuwangi
APARAT kepolisian yang bertugas memberikan rasa aman kepada masyarakat kala itu juga diliputi kondisi yang sama. Cukup maklum, bila Wirdjo mampu memberikan teror psikis bagi siapa pun kala itu.
Keterbatasan informasi termasuk ciri yang melekat pada Wirdjo juga membuat aparat kepolisian minim data.
“Polisi yang jaga di desa dan perempatan jalan juga diliputi ketakutan,” kenang Sutedjo, 65, paman Wirdjo.
Sutedjo menggambarkan, ada polisi yang saat itu meminta dirinya untuk mengantarnya keluar dari desa di sekitar rumah Wirdjo. Dia pun sempat heran, karena polisi dibekali senjata api yang bisa digunakan untuk menjaga diri.
Namun melihat alasan yang diberikan, barulah dia memaklumi ketakutan yang muncul. “Saat itu tidak ada yang tahu wajah Wirdjo itu seperti apa. Takutnya, dia jalan seperti orang biasa tapi bisa menebas dari arah mana pun,” ujarnya.