Tak Betah Menganggur, Sayat Urat Leher Sendiri
Bahkan kata Delila, karena sudah bosan menganggur, Sahrim sempat berencana merantau ke Desa Mahato Kabupaten Rokan Hulu untuk mencari pekerjaan sebagai buruh bangunan. “Tapi entah kenapa lah dia nekat mau bunuh diri seperti ini, tidak nyangka saya,” katanya.
Dijelaskannya, Sahrim merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Sejak kecil, Sahrim memang sudah ditinggal ayahnya karena menikah lagi. “20 tahun lalu saya sudah menjanda, karena suami saya kawin lagi dan sekarang tinggal di Pujud, Kecamatan Bagan Sinembah, Riau,” terangnya.
Sejak itu, lanjut Dalila, dia berjuang keras menghidupi keluarganya sebagai pembantu rumah tangga. “Dan kami memang orang susah, untuk makan saja kadang kami kekurangan, makanya anakku ini sangat ingin bekerja,” jelasnya.
Menurut Dalila, Sahrim merupakan anak yang baik dan sering membantu orang tua. Namun memang katanya, Sahrim memiliki sifat pendiam.
Sementara dari pihak RSUD Rantauprapat, dr Nauli Asdam Simbolon mengatakan,ini kondisi korban masih kritis dengan luka lebar di bagian leher depannya. “Pasien masih mendapatkan perawatan intensif. Apalagi saluran pernafasannya telah putus. Kita berdoa mudah-mudahan korban terselamatkan,” ujarnya.
Kanit Reskrim Polsek Kampung Rakyak Ipda D Nainggolan yang dikonfirmasi mengaku masih mendalami kasus tersebut. Namun, hasil penyelidikan sementara, Sahrim berupaya bunuh diri.
“Tapi kita masih mendalami apa motifnya mengapa korban bisa senekat itu. Dari hasil olah tempat kejadian perkara yang kita lakukan, korban diduga mencoba mengakhiri hidupnya dengan menyayatkan pisau cuter ke bagian lehernya,” jelasnya. (nik/esa/sam/jpnn)