Tak Diakomodir CPNSD, Guru Bantu Protes
Kamis, 03 Januari 2013 – 08:08 WIB
"Saat uji publik terhadap 168 orang 31 orang tersebut dinilai bermasalah. Salah satunya daftar gajinya tidak ada. Dan ini menjadi kesulitan kita, apalagi DIPA-nya hilang. Namun, kami tidak putus harapan demi membantu kami ganti dengan SPJ. Dan itu sudah kita usulkan ternyata mendapat tanggapan publik dari berbagai daerah," kata Derson. Itu menjadi salah satu kendala pengangkatan CPNSD. Ia membatah dengan tegas pihak BKD yang menghilangkan 31 nama tersebut karena semua data sudah diserahkan ke BKN.
Bupati Ende, Don Bosco Wangge ketika bertemu dengan para guru bantu pusat menyatakan siap dan terus memperjuangkan nasib mereka. Pihaknya langsung memerintahkan BKD untuk ke Jakarta memperjuangkan nasib para guru kontrak pusat tersebut dan dua tenaga teknis. "Kita baru terima fax dari BKN, Selasa (1/1) mereka minta kita ajukan kembali ke-31 tenaga guru bantu dan dua tenaga teknis dari RSUSD Ende. Untuk itu saya perintahkan BKD untuk segera urus itu," sebut Don Wangge sambil menujukkan fax dari BKN.
Soal hasilnya seperti apa nantinya, sebut Don Wangge, menjadi urusan BKN. Namun, tegasnya, pihaknya akan terus menagih janji sesuai dengan fax yang dikirim BKN sehingga 31 tenaga kontrak bisa diakomodir. Ia meminta mereka untuk bersabar dan menunggu proses yang segera dilakukan.